Disebut surga pajak karena uang yang diinvestasikan terhindar dari pejabat pajak.
Nama yang dimaksud adalah Tommy Soeharto, Mamiek Soeharto, serta Prabowo Subianto. Terkuaknya Dokumen Surga ini awalnya muncul dalam surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung, dan kini dikembankan lagi oleh Konsorsium Jurnalis Investigatif.
"Laporan yang dikeluarkan Minggu (05/11/2017) ini baru sebagian kecil dari laporan yang akan dikeluarkan dalam satu minggu dan akan mengungkap skandal pajak dan keuangan sebagian dari ratusan orang dan perusahaan yang namanya disebut dalam data," demikian diberitakan oleh BBC.com pada Senin (6/11/2017).
Dalam dokumen tersebut, nama Tommy Soeharto tercatat pernah menjadi direktur dan bos dewan Asia Market Investment, perusahaan yang terdaftar di Bermuda pada 1997 dan ditutup tahun 2000.
Konsorsium Jurnalis Investigatif juga melihat ada kesamaan alamat dengan perusahaan lain yang dimiliki Tommy, Asia Market serta V Power, di mana dua perusahaan itu terdaftar di Bahama.
Tommy turut membuka perusahaan patungan dengan rekannya dari Australia, dengan kegiatannya berupa iklan jalan di negara bagian Victoria di Australia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Cina.
Perusahaan itu ditutup di Bermuda pada tahun 2003 dan menurut data dari firma hukum di Bermuda, Appleby, perusahaan tersebut disebut sebagai pengemplang pajak.
Sementara itu, Mamiek Soeharto dikatakan sebagai wakil presiden Golden Spike Pasiriaman Ltd sekaligus pimpinan Golden Spike South Sumatera Ltd dengan rekannya Maher Algadri.
Maher merupakan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia zaman kepemimpinan Soeharto, menurut laporan Forbes.
Kemudian, nama Prabowo Subianto disebut pernah menjabat sebagai direktur dan wakil pimpinan Nusantara Energy Resources yang kantornya berada di Bermuda. Perusahaan ini terdaftar pada tahun 2001, kemudian ditutup pada 2004 dan menyandang status sebagai perusahaan penunggak utang.
Prabowo juga disebut memiliki sebagian perusahaan Nusantara Energy Resources di Singapura yang merupakan bagian dari Nusantara Group.
Salah satu media asal Indonesia yang tergabung dalam Konsorsium Jurnalis Investigatif yang menyelidiki Dokumen Surga, Tempo, diberitakan BBC.com sudah mengkonfirmasi hal ini kepada Tommy, Mamiek, hingga Prabowo. Namun, belum ada penjelasan menyeluruh dari ketiga pihak yang disebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com belum berhasil menghubungi Tommy Soeharto, Mamies Soeharto serta Prabowo. [kompas]
0 Response to "Prabowo Subianto dan Tommy Soeharto Masuk Daftar Terkait Skandal Pajak Paradise Papers!"
Posting Komentar